3 Jenis Lada yang Perlu Kamu Ketahui
Bagi kamu yang ingin memberikan rasa sensasi pedas namun hangat pada masakan, pasti akan menggunakan merica dan lada sebagai salah satu bumbunya. Lada sendiri dihasilkan dari tanaman yang dalam bahasa latinnya biasa disebut piper nigrum. Tanaman tersebut banyak terdapat di wilayah tropis termasuk Indonesia.
Eits, sebelum mengenal lebih jauh, kamu terlebih dahulu harus tahu bahwa merica dan lada itu adalah sama, alias tidak ada bedanya! Biasanya dalam membedakan kata merica atau lada, kita akan merujuk pada bentuknya. Kata merica digunakan ketika ia masih berbentuk butiran, sedangkan kata lada digunakan saat ia sudah berbentuk bubuk.
Berbicara mengenai merica atau lada, kamu biasa mengenal ada tiga jenis yang berbeda yakni lada hitam, lada putih dan lada hijau. Lada hitam dan putih memiliki fungsi utama sebagai bumbu dapur, yang membedakannya hanyalah dari segi warna dan waktu pemanenan saja. Sementara lada hijau merupakan lada mentah yang dipertahankan dalam bentuk basah dengan cara direndam dalam air asin ataupun cuka. Biasanya lada hijau diproduksi dan dijual ke konsumen yang memiliki permintaan khusus.
1. Merica atau lada hitam.
Lada hitam sendiri didapatkan dari memetik buah yang masih berwarna hijau sehingga lada hitam memiliki rasa yang lebih kuat dan intens dibandingkan lada putih. Namun harganya lebih murah dibandingkan lada putih.
Bagi kamu yang belum tahu, biasanya biji lada hitam ini dihancurkan sesaat ketika akan dimasukkan ke dalam masakan dengan menggunakan alat penghancur lada atau familiar disebut pepper grinder. Hal ini berfungsi untuk memberikan sensasi rasa masakan lebih pedas dan hangat. Cita rasa dan aroma yang khas dari lada hitam membuatnya banyak digunakan dalam resep makanan olahan daging dan hidangan panggang.
Masakan yang menggunakan lada hitam yakni ayam lada hitam, sapi lada hitam, tuna lada hitam, udang saus lada hitam dan masih banyak lainnya. Banyak masakan western pun juga menggunakan lada hitam sebagai bumbu utamanya.
2. Merica atau lada putih.
Lada putih sendiri diambil dari buah yang sudah matang namun tahukah kamu kenapa lada putih bisa berwarna putih? Hal ini disebabkan lada matang sudah melalui metode retting untuk mengambil daging buahnya sebelum pengeringan dilakukan, sehingga lapisan luar seperti pada lada hitam sudah tidak ada lagi.
Sebelum digunakan dalam masakan biasanya lada putih dihaluskan terlebih dahulu. Namun saat ini, kamu bisa sangat mudah mendapatkan lada putih yang sudah halus dijual bebas di pasaran.
Rasa dan aroma dari lada putih ini lebih ringan dibandingkan lada hitam. Lada jenis ini biasanya digunakan untuk bumbu dapur pada makanan dengan cita rasa ringan, seperti sup yang berkuah. Hampir sebagian besar masakan Indonesia menggunakan lada putih seperti sayur sop, mie goreng, orak arik dan masih banyak lagi.
3. Merica atau lada hijau.
Kamu mungkin agak asing dengan lada hijau. Ya, lada hijau memang jarang terdengar di Indonesia, lada hijau segar maupun yang diawetkan lebih digemari oleh orang-orang Eropa. Lada hijau sendiri banyak diproduksi di Brazil dan India yang biasa dikemas dalam jerigen besar, untuk kemudian negara pengimpor baru akan mengemasnya dalam botol atau toples kecil. Kendati demikian, lada hijau sendiri sudah mulai banyak beredar di Indonesia loh.
Lada hijau mulai digemari di Indonesia sebagai bumbu masakan ataupun hiasan karena memiliki rasa segar dan aroma yang enak. Di Eropa dan Amerika, lada hijau ada juga yang dijual dalam bentuk saus dengan bahan campuran lain seperti cuka, garam, dan gula.
Lada hijau sendiri banyak digunakan dalam masakan Thailand, Eropa dan Amerika seperti spagetti, mustard, olahan ikan, daging, ayam dan masih banyak lagi.
SUMBER: Resepkoki
0 komentar:
Posting Komentar