Lada Disebut Juga Merica yang mempunyai nama Latin Piper Albi Linn adalah sebuah tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak, juga pati. Kemudian untuk Lada hitam dalam bahasa latin disebut Piper nigrum ini dikenal sebagai salah satu rempah yang biasa dipakai dalam masakan agar masakan memiliki citarasa pedas tersendiri. Sama seperti lada putih lada hitam juga tumbuh dari pohon atau tanaman yang sama.
Tahap-tahap pengolahan lada hitam adalah sebagai berikut :
a. Perontokan
Untuk mempercepat perontokan atau pelepasan gagang buah lada atau dompolan, maka buah lada yang baru dipetik ditumpuk pada lantai beralas tikar dengan ketebalan tumpukan antara 30 cm sampai + 1 meter selama 2 – 3 hari. Tumpukan tersebut biasanya ditutup dengan karung.
Untuk mempercepat perontokan atau pelepasan gagang buah lada atau dompolan, maka buah lada yang baru dipetik ditumpuk pada lantai beralas tikar dengan ketebalan tumpukan antara 30 cm sampai + 1 meter selama 2 – 3 hari. Tumpukan tersebut biasanya ditutup dengan karung.
- Setelah itu lada dipisahkan dari dompolan atau gagang dengan menggunakan saringan yang terbuat dari anyaman bambu dan ditempatkan agak tinggi serta dibawahnya ditaruh suatu wadah atau tampah sebagai penampung buah lada.
- Tangkai atau gagang dari buah yang tertinggal pada saringan bambu dipisahkan dan ditampung pada wadah khusus.
b. Pengeringan
Buah lada yang sudah terpisah dari gagangnya, kemudian dijemur dibawah sinar matahari selama 3 – 7 hari tergantung dari keadaan cuaca.
Buah lada yang sudah terpisah dari gagangnya, kemudian dijemur dibawah sinar matahari selama 3 – 7 hari tergantung dari keadaan cuaca.
- Pengeringan buah lada dilakukan dengan mempergunakan tikar, tampah atau plastik. Untuk meningkatkan efisiensi pengeringan dan mencegah pengotoran lada, pengeringan dapat diperbaiki dengan mempergunakan lantai pengeringan yang dibuat lebih tinggi dari tanah.
- Pada waktu proses pengeringan, tumpukan lada dibolak-balik atau ditipiskan dengan ketebalan tumpukan 10 cm menggunakan garuk dari kayu agar pengeringan lebih cepat dan merata.
- Penentuan akhir dari pengeringan lada dapat dilakukan secara organoleptik yaitu dengan diraba atau dipijat dengan jari tangan dimana lada dianggap kering bila dipijat memberikan suara menggeretak dan pecah. Di samping itu dapat juga dilakukan dengan alat pengukur kadar air, sesuai dengan kadar air yang diinginkan.
c. Pembersihan dan Sortasi
Lada kering kemudian ditampi dengan tampah, yaitu untuk membuang bahan-bahan yang ringan serta benda asing lainnya seperti tanah, pasir, daun kering, gagang, serat-serat dan juga sebagian lada enteng.
d. Pengemasan dan Penyimpanan
Lada kering yang telah bersih kemudian dimasukkan dalam karung atau wadah penyimpanan lain yang kuat dan bersih.
Lada kering yang telah bersih kemudian dimasukkan dalam karung atau wadah penyimpanan lain yang kuat dan bersih.
- Karung atau wadah tersebut kemudian disimpan diruangan penyimpanan yang kering dan tidak lembab (± 70 %), dengan diberi alas dari bambu atau kayu setinggi ± 15 cm dari permukaan lantai sehingga bagian bawah karung tidak berhubungan langsung dengan lantai.
Untuk pengolahan hasil lada hitam, dari 100 kg lada basah yang masih bergagang diperoleh lada basah tanpa gagang antara 70 – 80 kg atau rata-rata 80 kg serta selanjutnya akan diperoleh lada hitam kering sebanyak antara 25 – 33 kg atau ratarata 31 kg.
Sebagai informasi tambahan, ternyata lada hitam tidak hanya digunakan sebagai bumbu masak untuk meningkatkan rasa makanan, tetapi memiliki khasiat lain yang berkhasiat dengan kesehatan. Dengan kandungan vitamin C dan K, kalium, serat juga besi, lada hitam dipercaya dapat mengobati beragam penyakit dan juga dapat mengatasi beragam masalah kesehatan rambut.
0 komentar:
Posting Komentar