KETUMBAR


Ketumbar atau dalam bahasa Inggris disebut Coriander adalah rempah-rempah yang populer. Buahnya berbentuk bulat kecil berdiameter 1-2 mm yang mirip dengan merica namun lebih bertekstur dan lebih lunak sehingga mudah remuk. Tak banyak yang tahu kalau sebenarnya rempah ini berasal dari Eropa Selatan dan sekitar laut Kaspia.


Penggunaan biji ketumbar dalam masakan dimaksudkan untuk menambahkan aroma dan membuat rasa masakan menjadi lebih nyata.
Banyak jenis masakan Indonesia yang menggunakan ketumbar sebagai bumbu dasarnya, di Jawa ketumbar biasa dimasukkan kedalam bumbu baceman tempe, tahu atau ayam, jika menggoreng tempe mendoan ( tempe bersalut tepung ) tidak ada salahnya juga menambahkan bubuk biji ketumbar agar rasa gorengan tempe menjadi lebih mantap.

Biji ketumbar banyak dijual dalam keadaan biji utuh dan ada pula yang berupa bubuk dan dikemas dalam botol plastic.

Selain biji ketumbar, daun ketumbar pun banyak digunakan dalam masakan. Bentuk daunnya majemuk berwarna hijau bergerigi hampir mirip dengan daun seledri, biasa ditambahkan dalam masakan agar menambha aroma, dengan cara diiris tipis dan ditaburkan diatas sup atau salad khas Thailand. Bisa juga dijadikan sebagai dressing ( hiasan ) pada penyajian masakan.

Selain manfaatnya sebagai bumbu masakan, ketumbar juga mempunyai banyak manfaat dalam pegobatan. Ketumbar dipercaya dapat memperlancar pencernaan, penyembuhan perut kembung, dan penambah nafsu makan. Bisa juga menghilangkan pusing, influenza, wasir dll.


 Ini Perbedaan Merica dan Ketumbar!

Apakah perbedaan antara merica dan ketumbar? Semua penduduk Indonesia pasti pernah mendengar tentang merica dan ketumbar sebagai bumbu penyedap masakan. Namun bagaimana jika harus menunjukkan mana yang merica dan mana pula yang ketumbar, tidak sedikit yang mengaku kesulitan. Hal ini tidak mengherankan memang karena wujud merica mirip sekali seperti ketumbar yang sama-sama bulat. Tetapi kalau sudah terbiasa di dapur, lama-kelamaan Anda pun dapat membedakan keduanya.
Selalu ingat bahwa merica memiliki karakteristik rasa dan aroma yang berbeda dengan ketumbar. Jika dikecapi dengan seksama, merica mempunyai rasa yang pedas, hangat, dan agak pahit. Setelah ditumbuk, aroma merica pun kuat sekali karena banyak mengandung minyak atsiri. Sedangkan rasa dari ketumbar adalah rempah-rempah sekali, hambar tapi sedikit pahit, dan agak sengir. Jika merica cocok sekali digunakan bumbu sup, ketumbar lebih pas dipakai untuk menyedapkan masakan bersantan atau mengandung kecap.
Merica
perbedaan-merica-dan-ketumbar.jpg
Merica (Piper nigrum L.) biasa disebut pula lada/sahang merupakan tanaman rempah-rempah yang termasuk dalam ordo Piperales, famili Piperaceae, dan genus Piper. Merica memiliki kandungan minyak lada, minyak lemak, dan pati yang tinggi. Rasa yang ditimbulkannya merupakan perpaduan dari pedas, hangat, agak pahit, antipiretik. Bagian dari tanaman yang biasa dimanfaatkan sebagai bumbu ialah buahnya yang sudah dikeringkan.
Merica mendapatkan julukan rajanya rempah-rempah karena tingkat kebutuhannya yang tinggi sekali. Namun masyarakat Indonesia lebih menyukai rasa pedas dari cabai ketimbang merica. Sehingga lebih dari 80 persen merica yang dihasilkan oleh petani kita diekspor ke luar negeri. Dikenal ada dua jenis merica yaitu merica putih dan merica hitam. Meskipun dapat dikembangbiakkan dari biji, petani lebih tertarik memperbanyak tanaman merica dengan metode stek batang karena lebih mudah dan cepat.
Ketumbar
perbedaan-ketumbar-dan-merica.jpg
Ketumbar (Coriandrum sativum) adalah tanaman rempah-rempah yang tergolong dalam ordo Apiales, famili Apiaceae, dan genus Coriandrum. Bagian yang biasa dimanfaatkan sebagai bumbu masakan adalah daun dan buah ketumbar. Namun kebanyakan masyarakat Indonesia hanya menggunakan buah ketumbar yang telah dikeringkan. Jarang sekali orang yang memakai daun ketumbar karena sudah diganti dengan daun seledri yang memiliki rasa dan aroma mirip. Pemanfaatan daun ketumbar yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat Thailand untuk menguatkan citarasa sup dan salad.
Buah ketumbar memiliki diameter sekitar 1-2 mm. Buah yang telah dipanen akan dijemur terlebih dahulu supaya kering sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Pengeringan juga dimaksudkan untuk mempertajam dan memperkaya citarasanya. Produsen biasanya menjual ketumbar dalam bentuk produk yang masih utuh serta produk bubuk dari penggilingan buah ketumbar kering.
Perbedaan
Mengingat bagian dari tanaman merica dan tanaman ketumbar yang lumrah digunakan di Indonesia adalah buahnya yang sudah dikeringkan, maka kami hanya akan membandingkan kedua bagian tanaman ini saja.
  1. Merica berukuran lebih besar dibandingkan dengan ketumbar. Rata-rata merica berdiameter sekitar 3-5 mm, sedangkan diameter ketumbar antara 2-3 mm.
  2. Merica memiliki permukaan yang mulus, halus, dan hampir tanpa tekstur. Berbeda dengan permukaan ketumbar yang terasa kasar karena bertekstur garis-garis.
  3. Merica ada yang berwarna putih dan ada pula yang warnanya hitam tergantung jenisnya. Lain halnya dengan warna ketumbar antara cokelat muda sampai cokelat kekuningan.
  4. Jika dibelah menjadi dua bagian, merica mempunyai isi yang padat. Sementara itu, ketumbar yang dibelah menjadi dua akan tampak kopong/hampa.
  5. Rasa yang paling dominan dari merica adalah pedas dan hangat. Hal ini beda dengan ketumbar yang memiliki rasa paling dominan antara hambar, sengir, dan sedikit pahit.


Sumber: Farof.blogspot

Kenali manfaat ketumbar lebih jauh, mulai kecantikan hingga kesehatan


- Manfaat kecantikan
1. Kulit
Ketumbar bisa membantu kulit untuk mengatasi gangguan eksim, kulit gatal, dan sebagainya. Sifat anti-inflamasi membantu meredakan ruam dan jerawat.
Kamu hanya perlu menghancurkan beberapa biji ketumbar dan menjadikannya serupa pasta. Kemudian oleskan ke bagian ruam atau jerawat itu. Hasilnya akan membuat kulit bebas noda.
2. Rambut
Ketumbar bisa mendorong pertumbuhan rambut, mengurangi rambut rontok, dan menguatkan akar rambut. Yang perlu kamu lakukan adalah mencampur bubuk ketumbar dengan minyak rambut, kemudian pakai itu sembari memijat kulit kepalamu secara ringan.
3. Bibir merah
Kaum hawa pasti ingin bibirnya lebih seksi dan merona. Kamu hanya perlu mengoleskan jus ketumbar di bibirmu sebelum tidur setiap malam. Untuk efek lebih baik, kamu bisa menambahkan jus lemon ke dalam dua sendok makan jus ketumbar. Dalam beberapa minggu, kamu akan mendapat bibir yang sehat dan merona.
- Manfaat kesehatan
1. Anti bakterial
Ketumbar memiliki sifat anti bakteri. Dengan begitu, dia bisa melindungi tubuhmu dari beberapa penyakit seperti keracunan makanan, disentri, kolera, dan sebagainya. Ketumbar akan membunuh bakteri yang tidak diinginkan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
2. Menyembuhkan konjungtivitis
Konjungtivitis adalah peradangan selaput yang meliputi bagian depan mata atau konjungtiva dan menyebabkan mata berwarna kemerahan. Ketumbar terbukti mengobatinya karena memiliki antioksidan alami yang bersifat anti-inflamasi. Ketumbar akan mengurangi kemerahan, pembengkakan, dan bengkak pada mata, sehingga mengurangi iritasi mata.
3. Memperbaiki pencernaan
Karena memiliki antioksidan alami, ketumbar bisa memperbaiki sistem pencernaan. Dia membantu sekresi enzim yang berfungsi dalam pencernaan. Ketumbar juga menyehatkan hati dan usus.
Jadi, kalau perutmu dalam masalah, kamu bisa mengonsumsi ketumbar sebagai obat. Kamu hanya perlu mengambil segenggam biji ketumbar dan merendamnya dalam air pada malam hari, lantas paginya bisa kamu minum pada waktu perut kosong. Tindakan ini bisa memperlancar sistem pencernaanmu.
4. Detoksifikasi alami
Ketumbar bisa membersihkan tubuh dari racun, seperti arsenik, logam, besi, timah, dan sebagainya.
Sumber: brilio
3 Jenis Lada yang Perlu Kamu Ketahui
Bagi kamu yang ingin memberikan rasa sensasi pedas namun hangat pada masakan, pasti akan menggunakan merica dan lada sebagai salah satu bumbunya. Lada sendiri dihasilkan dari tanaman yang dalam bahasa latinnya biasa disebut piper nigrum. Tanaman tersebut banyak terdapat di wilayah tropis termasuk Indonesia.
Eitssebelum mengenal lebih jauh, kamu terlebih dahulu harus tahu bahwa merica dan lada itu adalah sama, alias tidak ada bedanya! Biasanya dalam membedakan kata merica atau lada, kita akan merujuk pada bentuknya. Kata merica digunakan ketika ia masih berbentuk butiran, sedangkan kata lada digunakan saat ia sudah berbentuk bubuk.
Berbicara mengenai merica atau lada, kamu biasa mengenal ada tiga jenis yang berbeda yakni lada hitam, lada putih dan lada hijau. Lada hitam dan putih memiliki fungsi utama sebagai bumbu dapur, yang membedakannya hanyalah dari segi warna dan waktu pemanenan saja. Sementara lada hijau merupakan lada mentah yang dipertahankan dalam bentuk basah dengan cara direndam dalam air asin ataupun cuka. Biasanya lada hijau diproduksi dan dijual ke konsumen yang memiliki permintaan khusus.
1. Merica atau lada hitam.
Lada hitam sendiri didapatkan dari memetik buah yang masih berwarna hijau sehingga lada hitam memiliki rasa yang lebih kuat dan intens dibandingkan lada putih. Namun harganya lebih murah dibandingkan lada putih.
Bagi kamu yang belum tahu, biasanya biji lada hitam ini dihancurkan sesaat ketika akan dimasukkan ke dalam masakan dengan menggunakan alat penghancur lada atau familiar disebut pepper grinder. Hal ini berfungsi untuk memberikan sensasi rasa masakan lebih pedas dan hangat. Cita rasa dan aroma yang khas dari lada hitam membuatnya banyak digunakan dalam resep makanan olahan daging dan hidangan panggang.
Masakan yang menggunakan lada hitam yakni ayam lada hitam, sapi lada hitam, tuna lada hitam, udang saus lada hitam dan masih banyak lainnya. Banyak masakan western pun juga menggunakan lada hitam sebagai bumbu utamanya.
2. Merica atau lada putih.

Lada putih sendiri diambil dari buah yang sudah matang namun tahukah kamu kenapa lada putih bisa berwarna putih? Hal ini disebabkan lada matang sudah melalui metode retting untuk mengambil daging buahnya sebelum pengeringan dilakukan, sehingga lapisan luar seperti pada lada hitam sudah tidak ada lagi.
Sebelum digunakan dalam masakan biasanya lada putih dihaluskan terlebih dahulu. Namun saat ini, kamu bisa sangat mudah mendapatkan lada putih yang sudah halus dijual bebas di pasaran.
Rasa dan aroma dari lada putih ini lebih ringan dibandingkan lada hitam. Lada jenis ini biasanya digunakan untuk bumbu dapur pada makanan dengan cita rasa ringan, seperti sup yang berkuah. Hampir sebagian besar masakan Indonesia menggunakan lada putih seperti sayur sop, mie goreng,  orak arik dan masih banyak lagi.
3. Merica atau lada hijau.
lada-hijauKamu mungkin agak asing dengan lada hijau. Ya, lada hijau memang jarang terdengar di Indonesia, lada hijau segar maupun yang diawetkan lebih digemari oleh orang-orang Eropa. Lada hijau sendiri banyak diproduksi di Brazil dan India yang biasa dikemas dalam jerigen besar, untuk kemudian negara pengimpor baru akan mengemasnya dalam botol atau toples kecil. Kendati demikian, lada hijau sendiri sudah mulai banyak beredar di Indonesia loh.
Lada hijau mulai digemari di Indonesia sebagai bumbu masakan ataupun hiasan karena memiliki rasa segar dan aroma yang enak. Di Eropa dan Amerika, lada hijau ada juga yang dijual dalam bentuk saus dengan bahan campuran lain seperti cuka, garam, dan gula.
Lada hijau sendiri banyak digunakan dalam masakan Thailand, Eropa dan Amerika seperti spagetti, mustard, olahan ikan, daging, ayam dan masih banyak lagi.
SUMBER: Resepkoki

Beda dengan Lada Putih, Ini Manfaat Lada Hitam dalam Masakan



BAGI Anda yang hobi memasak, pasti sudah familiar dengan lada hitam. Aromanya yang khas, memang menjadi salah satu daya tarik rempah-rempah ini.
Jadi jangan heran jika menjumpai lada hitam di berbagai buku resep masakan tradisional Nusantara, hingga masakan khas Western.
Lada hitam sendiri sebetulnya tumbuh dari tanaman yang sama dengan lada putih. Perbedaannya terletak pada proses pengolahan pasca panen.
Untuk lada putih, proses panen dilakukan saat buah benar-benar sudah matang sehingga warna kulitnya pun masih terlihat segar. Sebaliknya, lada hitam diambil dari buah lada yang hampir membusuk. Buah itu kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Proses pengeringan inilah yang membuat warna kulit lada menjadi kehitaman.
Dari segi rasa dan aroma, kedua jenis lada ini memang memiliki ciri khasnya masing-masing. Hal ini turut diungkapkan Astrid Enricka, seorang chef ternama asal Indonesia.
"Kalau lada putih itu aromanya lebih soft (halus) dibandingkan dengan lada hitam. Tetapi dari segi rasa memang lebih 'pedas'. Sedangkan lada hitam, rempah-rempah ini keunggulannya terletak di aromanya yang benar-benar tajam," tutur Astrid kepada Okezone, saat dihubungi via telepon, Selasa (29/11/2016).
Lada hitam sebetulnya memang cocok untuk dijadikan bumbu pelengkap, meski beberapa orang cenderung menggunakan rempah-rempah ini untuk marinasi.
"Kalau untuk aku pribadi, aku lebih suka menggunakannya sebagai bumbu penambah rasa dan aroma. Karena itulah fungsi utama rempah-rempah ini. Coba Anda hirup aroma sup yang baru matang, segarkan? itulah aroma yang dihasilkannya," jelas Astrid.
Lebih lanjut Astrid menjelaskan, ada beberapa jenis masakan khas Indonesia yang tidak boleh luput dari campuran lada hitam seperti, rendang, kaleo, dan berbagai kuliner tradisional Aceh.
"Aku biasanya masak Sie Reuboh (daging rebus) dengan mencampurkan lada hitam dan lada putih. Karena ciri makanan khas Aceh itu terletak aromanya yang sangat kuat,"

Sumber: Okezone
MERICA/ LADA


Merica atau lada adalah rempah-rempah yang berwujud  biji -bijian. Lada merupakan komponen penting dalam berbagai masakan baik masakan Indonesia ataupun dunia.

Yang saya tau, merica terdapat dua macam yaitu lada hitam dan lada putih.Namun sebenarnya keduanya berasal dari tanaman yang sama.Lada putih diperoleh dari biji lada yang sudah masak yaitu dengan ciri buah berwarna merah,dan dikelupas kulitnya sehingga menghasilkan lada putih.Sementara lada hitam dipetik ketika buahnya setengah masak dan dijemur bersama dengan kulitnya yang lama-kelamaan menjadi hitam. Lada hitam memiliki aroma dan rasa yang lebih kuat dibandingkan lada putih.

Manfaat lada pada masakan memberi rasa pedas, hangat,  dan beraroma.Penyajiannya saat ini lada ada yang berupa bubuk terutama lada putih sehingga lebih memudahkan kita dalam menggunakannya.

Beberapa masakan yang menggunakan lada sebagai bumbu utamanya antara lain, sayur sop, orak-arik, Sapi lada hitam, Kepiting lada hitam, Mie goreng, Mie godog Jawa,Steak dan masih banyak lagi.





Kenali Beda Kegunaan Lada Bubuk dan Biji Lada



SAAT bersantap di restoran, sering kali menemukan lada bubuk dan pepper squeezer atau alat penghancur lada tersedia di meja makan. Ketahuilah, bahwa fungsi dari keduanya benar-benar berbeda.
Lada yang ada di alat penghancur lada ini akan menghasilkan remukan lada yang tidak terlalu halus teksturnya. Sedangkan lada bubuk sudah pasti punya tekstur halus.
Sebelum mencampurkan lada tersebut ke dalam makanan. Perlu diketahui karakter lada tersebut bila dicampurkan ke dalam makanan.
Ariyanto, Sous Chef Hotel Santika Premiere Gubeng, Surabaya mengatakan, pepper squeezer akan menghasilkan lada yang tidak terlalu halus dan berfungsi sebagai pelengkap dan taburan dalam makanan.
"Kalau di-crush gitu hanya dibuat taburan saja. Karena teksturnya tidak terlalu halus dan masih ada tekstur ladanya biar lebih sedap," katanya kepada Okezone di Surabaya, Jawa Timur belum lama ini.
Dia juga menambahkan, jika lada bubuk, fungsi sebenarnya adalah untuk campuran dalam bumbu masakan tersebut. Teksturnya yang halus akan berpadu bersama bumbu lain, tapi tekstur lada tidak akan terasa jika sedang menyantap makanannya.
"Kalau lada bubuk kan halus. Cocoknya buat dijadikan bumbu. Beda dengan lada yang ada di pepper squeezers,"

Sumber: OKEZONE